Rabu, 01 Agustus 2012

Tips Memilih Gimmick Sulap

Sebagian besar pesulap pemula memilih gimmick yang Working-self gimmick atau gimmick yang mudah dimainkan dan dengan efek yang ‘wah’. Biasanya juga sebelum membeli gimmick, kita akan melihat video demo-nya terlebih dahulu di youtube atau dari situs lainnya. Gimmick adalah suatu alat dalam dunia sulap untuk membantu permainan sulap, tapi banyak gimmick yang malah menghambat perform kita.

Kita pasti langsung tertarik melihat demo yang disuguhkan yang sudah dikemas dengan profesional editing. Dan setelah membelinya tidak banyak yang kecewa, contohnya kecilnya The Gecko. Efek di demo nya sangat memukau karena bisa menghilangkan benda sebesar botol bir. Tapi di kenyataannya, menghilangkan sebesar Handphone saja lumayan sulit. Belum lagi refill-nya yang mahal.

Agar tidak menyesal nantinya saat membeli gimmick, berikut ada beberapa tips yang perlu di perhatikan (berlaku juga saat anda membeli lecture) dan ini dikhususkan buat kita yang masih pemula dalam sulap dan tidak menyukai angle (sudut pandang) :

1. Saat melihat demo gimmick, perhatikan keseluruhan video. Biasanya jika tak ada scene yang menunjukkan perform di jalanan, gimmick itu sulit di lakukan dengan penonton lebih dari 5. Perhatikan juga jumlah penonton yang ada pada demonya. Lebih sedikit penonton, lebih susah.

2. Jangan tertipu dengan mimik dari penonton yang sangat terkejut, histeris, dan reaksi lainnya dalam demo video. Bisa saja itu adalah kru si pembuat demo video.

3. Coba lihat video dengan perform orang lain, anda akan tahu perbedaannya saat bukan sang artis yang memainkan sulapnya. Jangan terpaku pada 1 demo. Dengan ini anda juga bisa mengetahui kelemahan alatnya secara tidak langsung.

4. Bahas gimmick tersebut di group, media sosial, forum, atau komunitas anda. Jangan pernah malu untuk bertanya sekalipun itu gimmick yang paling mudah.

5. Lihat situs seperti rumahcardo.blogspot.com ini yang mengupas tuntas kelemahan, kelebihan, dan alternatif gimmick sulap


Tips ini berdasarkan pengalaman saya, dan saya harap tidak menjadi patokan anda. Lebih pekalah terhadap apa yang anda lihat. Karena yang anda lihat tidak sepenuhnya seperti apa yang anda pikirkan.

0 komentar:

Posting Komentar